Jakarta, 3 April 2011 – Pendidikan adalah salah satu kebutuhan dasar untuk meningkatkan kapasitas diri seseorang menjadi lebih baik. Setiap orang yang mengerti akan berlomba untuk meraih pendidikan yang terbaik bagi hidupnya, karena tanpa hikmat dan pengetahuan dia akan tinggal dalam kegelapan.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dan juga jangkauannya, khususnya pendidikan di luar sekolah dan keterampilan, maka kita tidak dapat hanya mengandalkan Pemerintah. Peran serta setiap orang, mulai dari orang tua di rumah dan masyarakat melalui institusi pendidikan dan perusahaan juga sangat dibutuhkan agar impian bagi generasi penerus Indonesia dapat terwujud.
Saat ini, hampir semua jenis pekerjaan menuntut kemampuan mengoperasikan komputer. Tapi seperti yang kita ketahui bahwa untuk menguasai keterampilan ini dibutuhkan biaya. Bagi mereka yang kurang mampu hal ini menjadi kendala besar dalam persaingan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Peningkatan jumlah pengangguran menjadi salah satu masalah yang pelik bagi Pemerintah Indonesia, di saat mereka tidak dapat bersaing untuk mendapatkan peluang kerja.
Melihat kondisi tersebut, SAP, sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang IT, mengambil perannya untuk membantu anak-anak remaja kurang mampu dalam menggapai masa depan yang lebih baik. SAP percaya bahwa setiap anak berhak untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan dan keterampilan TI sehingga dapat berkompetisi di tingkat global.
”Kami melihat bahwa pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam membentuk tenaga kerja berkualitas di dunia kerja. Generasi muda merupakan salah satu elemen penerus bangsa yang harus diberdayakan dengan kemampuan TI yang maksimal, ” ujar Singgih Wandojo, Managing Director SAP Indonesia. ”Untuk itu kami ingin berpartisipasi dalam mendukung pemberdayaan generasi muda melalui Teknologi Informasi, agar mereka dapat bersaing di era globalisasi kelak,” lanjutnya.
SAP melalui Yayasan HOPE Indonesia (HOPE worldwide Indonesia) , memberikan bantuan di 10 lokasi Pelatihan Komputer Gratis di Indonesia yakni: Jakarta, Medan, Batam, Jogjakarta, Surabaya, Bali, Pontianak, Manado, Ambon, dan Jayapura, yang diserahkan secara simbolik pada tanggal 3 April 2012 di Computer Training Center (CTC) Plumpang, Jakarta Utara. Bantuan ini akan digunakan oleh HOPE untuk biaya operasional di 10 CTC yang tersebar di seluruh Indonesia, seperti biaya listrik, gaji guru, dan lain sebagainya. Dengan bantuan ini, diharapkan kurang lebih 1000 anak-anak remaja yang kurang mampu mendapatkan pelatihan komputer untuk bekal mereka di masa sekarang dan mendatang.
“Banyak remaja kurang mampu yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, terbentur masalah keuangan. Ada juga yang putus sekolah. Hal ini menyebabkan keuangan keluarga semakin sulit, karena sang anak semakin sulit bersaing untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, selain dari pada melanjutkan pekerjaan orang tua atau mengamen atau melakukan tindakan kejahatan. Tingkat pengangguran yang menjadi salah satu masalah pelik di Indonesia, menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat kejahatan yang ada. Menjembatani masalah ini, pada tahun 2000 HOPE worldwide Indonesia memulai program pelatihan komputer gratis bagi remaja kurang mampu, dengan maksud untuk memperlengkapi mereka dalam meraih masa depan yang lebih baik. Sejak dimulainya program tersebut hingga saat ini, 85% dari lulusan program CTC telah memperoleh pekerjaan yang lebih baik, sehingga mereka dapat membantu perekonomian keluarganya, menyekolahkan adik adiknya, dan bahkan mengarungi kehidupan pernikahan yang lebih baik. Inilah kabar baik bagi para remaja, bahwa mereka ada harapan… apalagi dengan dukungan SAP saat ini, kami dapat menduplikasikan kabar baik ini ke 9 kota lainnya. Terima kasih SAP…,” ujar Slamet Simamora, Program Manager CTC HOPE worldwide Indonesia.
HOPE merupakan organisasi kemanusiaan yang ada di 70 Negara dan melayani di bidang anak, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan anak dan lansia, pelatihan kerja dan penanganan bencana. Di Indonesia sendiri HOPE worldwide berdiri tahun 1994 dan telah giat dalam membantu anak-anak kurang mampu di seluruh Tanah Air. Salah satu program HOPE adalah pembangunan Pusat Pelatihan Komputer / Computer Training Center yang dimulai dari tahun 1998 di kota Jakarta dan telah berkembang menjadi 17 CTC yang tersebar di 15 kota Indonesia hingga saat ini.
CTC merupakan tempat pelatihan komputer gratis bagi anak-anak kurang mampu. Di tempat ini anak-anak remaja dikenalkan pada komputer dengan berbagai pelatihan dasar, seperti mengetik dengan 10 jari, pengenalan Piranti Lunak (Windows), hingga cara menggunakan aplikasi perkantoran (Ms. Words, Ms. Excel, Ms. Power Point). Satu periode kursus berlangsung selama 3 bulan / 24 kali pertemuan dengan waktu pengajaran 2 jam setiap kali pertemuan. Metode pengajaran di CTC tidak berbeda dari sekolah pada umumnya, terdapat materi teori, praktek serta ujian akhir. Penilaian akhir terhadap para siswanya diambil dari 60% ujian akhir, 20% praktek harian, 10% kehadiran, dan 10% kelakuan. Bagi setiap siswa yang telah lulus ujian akhir di CTC, HOPE memberikan sertifikat tanda kelulusan yang akan berguna jika kelak mereka melamar pekerjaan di sebuah perusahaan. Sampai dengan saat ini, HOPE telah berhasil meluluskan 2.830 siswa. Diharapkan dengan adanya bantuan dari SAP, HOPE dapat meluluskan kurang lebih 1. dol000 siswa lagi di masa mendatang.
Keterlibatan SAP tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong bagi Perusahaan-Perusahaan lain untuk mau perduli dengan peningkatan mutu pendidikan anak-anak Indonesia dimasa yang akan datang, sehingga tercipta generasi penerus yang unggul dan mandiri saat meluluskan siswa-siswinya.
Studi Kasus
Sanita (17) salah satu siswa CTC Plumpang mengakui bahwa keikutsertaannya dalam kursus komputer gratis yang diselenggarakan oleh HOPE ini sangat berguna bagi masa depannya. Dengan kondisi orang tua yang hanya memiliki pekerjaan sebagai tukang cuci, Sanita hanya mengandalkan beasiswa dalam mengenyam pendidikannya di SMK Gunung Jati jurusan sekretaris, Jakarta Utara. Diakuinya pelajaran komputer di sekolahnya hanya berlangsung di kelas 1 sehingga dia khawatir tidak bisa lulus ujian akhir komputer. Untuk itu, melalui informasi yang didapat dari temannya lulusan CTC Plumpang, Sanita mendaftar di CTC Plumpang untuk mengikuti kursus komputer sejak Desember 2011 dan hampir menyelesaikan kursusnya di bulan April ini. Sanita percaya bahwa kemampuan TI nya dapat berguna untuk mewujudkan cita-citanya sebagai pengusaha aksesoris yang sukses kelak.
Lain halnya dengan Habli (21) alumni CTC Plumpang yang sehari-hari bekerja sebagai supervisor sebuah perusahaan outsorcing di Jakarta. Dia mengaku sebelum mengikuti kursus hanya mengenal komputer tanpa tahu cara menggunakan aplikasi-aplikasinya. Akibatnya pada saat mengerjakan tugas sekolah, Habli sering menemui kesulitan, misalnya saja saat dia mengerjakan karya ilmiah yang mengharuskan penomoran halaman. Karena ketidakmengertiannya, penomoran halaman dilakukan manual satu persatu yang tentu saja sangat merepotkan pada akhirnya. Hal-hal semacam itu membuatnya tidak percaya diri saat ditawari bekerja di bagian administrasi oleh pamannya selepas lulus sekolah. Akhirnya, berbekal informasi dari rekan alumni CTC Plumpang, Habli memberanikan diri mendaftar kursus komputer gratis di CTC Plumpang pada bulan Juni 2011 dan berhasil menyelesaikan kursusnya dengan baik di bulan September 2011. Habli mengakui ilmu komputer yang dipelajarinya di CTC sangat berguna di pekerjaanya yang sekarang.
Dengan bantuan yang diberikan SAP kepada HOPE Indonesia, diharapkan akan ada lebih banyak lagi Sanita-Sanita dan Habli-Habli lain yang mampu meningkatkan taraf hidupnya dan keluarganya, demi menciptakan Indonesia yang lebih baik. Bantuan ini juga merupakan dukungan SAP untuk keberlanjutan program CTC yang telah dimiliki HOPE Indonesia selama ini.