Usaha kecil dan menengah (UKM) di dunia mulai melek transformasi digital. Hasil survei global IDC menyebutkan empat dari lima UKM dunia kini mulai melihat manfaat nyata dari transformasi digital. Manfaat yang dimaksud, antara lain peningkatan penjualan, pengurangan biaya, kemudahan akses informasi dan peningkatan layanan pelanggan, serta produktivitas pekerja.
Survei bertajuk ‘The IDC SMB Digital Transformation’ ini dilakukan oleh IDC atas nama SAP ini mengumpulkan respons dari 3.900 orang pengambil keputusan dalam usaha kecil dan menengah. Mereka tersebar di 13 negara dari berbagai sektor industri, seperti manufaktur, ritel, utilities, kesehatan, keuangan, dan sektor publik (pemerintah).
Namun, UKM yang belum melek manfaat transformasi digital juga masih banyak. Meski ada keraguan, lebih dari sepertiga (34 persen) responden telah mengalokasikan bujet, staf, dan sumber daya tambahan bagi terjadinya transformasi digital.
Sementara kurang dari 7 persen UKM mengintegrasikan usahanya untuk mendapatkan wawasan real-time yang mendorong optimisasi dalam berbagai proses dan alur kerja untuk mendapatkan hasil bisnis yang lebih baik.
“Transformasi digital dapat dengan cepat menjadi syarat penting dalam berbisnis bagi usaha kecil dan menengah yang ingin memaksimalkan tingkat pertumbuhan dan profitabilitas,” kata Barry Padgett, presiden tim SMB (Small and Medium Businesses) SAP, dalam keterangan pers di Jakarta, kemarin.
Padgett menjelaskan, studi ini menunjukkan usaha-usaha yang lebih kecil cenderung bersikap proaktif dan strategis dalam cara mereka berinvestasi di teknologi digital. Investasi ini, yang sebagian besar memiliki persyaratan minimum dalam hal investasi modal dan staf TI, memungkinkan lahirnya peluang yang belum pernah terjadi untuk skala dan efisiensi, dengan menyediakan akses pada kemampuan teknologi yang dulunya berada di luar jangkauan perusahaan kecil.
Ray Boggs, Wakil Presiden Penelitian UKM IDC, menambahkan UKM global semakin menyadari manfaat dari transformasi digital dan terus menambah sumber daya teknologi canggih.
“Tapi tantangannya adalah dalam menghubungkan bidang teknologi berbeda untuk mendapatkan manfaat maksimal. Perusahaan yang melakukan hal tersebut cenderung bertumbuh lebih cepat dan lebih berhasil dalam lingkungan yang semakin kompetitif,” pungkas dia.