Jakarta, Beritasatu.com – Qlue mendapatkan penghargaan sebagai Startup of the Year 2019 dari majalah perusahaan rintisan (startup) dan wirausaha (entrepreneur) Asia Pasifik yang berbasis di Hong Kong, Jumpstart Magazine.
Dalam siaran pers, Rabu (31/7), Qlue dinilai telah berhasil mendorong perubahan di Indonesia menjadi lebih baik dengan konsep smart city dan membantu pemerintah dalam menyelesaikan berbagai masalah sosial dengan melibatkan partisipasi aktif dari warganya.
Editor in Chief Jumpstart Magazine, Min Chen, menjelaskan dalam beberapa tahun terakhir, tim Jumpstart Magazine telah berbicara dengan begitu banyak individu dan perusahaan rintisan yang menginspirasi dan mendukung sektor inovasi. Mereka mungkin belum berada di puncak kejayaan namun layak mendapatkan pengakuan lebih atas dampak positif yang mereka lakukan di komunitas lokal.
Jumpstart Award adalah penghargaan untuk orang atau perusahaan rintisan dengan kriteria tersebut yang berada di kawasan Asia Pasifik, sekaligus berbagi kisah yang belum diceritakan. Tim Jumpstart melakukan riset dan bertanya kepada jaringan perusahaan rintisan dan para pembangun ekosistem yang paling mengenal negara mereka masing-masing.
“Kami meminta mereka untuk menominasikan individu-individu atau startup-startup untuk 10 kategori yang ada, di mana Qlue masuk radar kami. Nominasi tersebut kemudian ditinjau kembali oleh komite yang terdiri dari para investor dan founder dengan pengalaman puluhan tahun di industri,” katanya.
Min Chen menjelaskan keputusan final lalu didapatkan dari hasil voting. Qlue merupakan contoh perusahaan rintisan yang dicari untuk kategori Startup of the Year. Founder dan co-founder Qlue memilki visi yang ambisius untuk mengubah Indonesia, seraya berfokus menemukan solusi bagi masyarakat
Perubahan Positif
Founder & CEO Qlue, Rama Raditya, menjelaskan Qlue lahir dari satu ide bagaimana membuat perubahan positif untuk kondisi Jakarta yang saat itu memiliki berbagai masalah lingkungan dan akhirnya saat ini telah berkembang menjadi sebuah perusahaan yang menawarkan ekosistem smart city di Indonesia.
“Sejak awal mendirikan Qlue, kami berusaha memberikan solusi untuk memudahkan proses pelaporan warga kepada pemerintah melalui teknologi, sehingga warga dapat berpartipasi aktif dalam pembangunan. Hal ini sejalan dengan data semester pertama 2019 yang menunjukkan laporan warga melalui Qlue meningkat 17,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan tingkat penyelesaian laporan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencapai 91%,” ujar Rama.
Rama menjelaskan tiga laporan terbanyak terdiri dari sampah, iklan liar, dan parkir liar dengan akumulasi 54% dari total laporan. Kepercayaan warga DKI Jakarta terhadap Qlue juga terlihat dengan terus meningkatnya pengguna Qlue yang naik 11% pada semester pertama 2019 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertama kali hadir di Jakarta pada 2014 lalu, saat ini Qlue telah digunakan di 15 daerah di Indonesia. Qlue menargetkan akan digunakan di lebih dari 20 daerah di Indonesia pada akhir 2019. Selain itu, solusi Qlue juga telah digunakan di lebih dari 50 institusi lintas-industri, mulai dari sektor properti, keamanan, konstruksi, manufaktur, ritel, rumah sakit, hingga bantuan pasca bencana, dan lain sebagainya.