● Faktor keamanan dan keselamatan menjadi aspek penting dalam pengembangan Industri 4.0 di Indonesia
● Kolaborasi harus diperkuat untuk memaksimalkan pengambangan ekosistem digital sebagai tulang
punggung Industri 4.0
Jakarta, 17 Desember 2021 – Qlue, perusahaan penyedia ekosistem smart city terlengkap di
Indonesia, mendorong pengembangan era Industri 4.0 di Indonesia. Keberadaan Industri 4.0
yang semakin digital dengan proses otomasi ini akan memberikan efisiensi yang optimal dalam
aspek operasional sehingga dapat memberikan nilai bisnis yang lebih tinggi. Dengan
transformasi Industri 4.0, perekonomian nasional akan semakin tumbuh karena bisa menarik
minat investor ke Indonesia.
Presiden Qlue Maya Arvini mengatakan, faktor utama dalam implementasi Industri 4.0 adalah
proses yang serba terotomasi serta pertukaran data yang lebih cepat. Proses revolusi industri ini
merupakan tulang punggung pengembangan ekonomi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di
seluruh dunia. Karena itu, keberadaan ekosistem digital akan semakin vital perannya dalam
mendukung optimalisasi industri.
Ekosistem digital menjadi lebih efektif karena menghadirkan sebuah proses analisis yang
komprehensif sehingga dapat menghasilkan output data yang memungkinkan para pemangku
kepentingan mengambil kebijakan strategis berbasiskan data. Solusi-solusi yang dikembangkan
oleh Qlue saat ini juga sudah dirancang untuk menjadi sebuah ekosistem sehingga menghasilkan
sebuah proses terstruktur dari hulu ke hilir.
“Aspek keamanan dan keselamatan menjadi salah satu fokus dalam pengembangan Industri 4.0
di Indonesia. Melalui ekosistem teknologi digital, proses operasional akan bersifat end-to-end
sehingga jadi lebih efektif dan efisien dalam implementasi di lapangan. Tentu saja ini tahap awal
tapi prospeknya sangat menarik dan krusial dalam mewujudkan target pemerintah untuk menarik
investasi global, dan Qlue memiliki ambisi yang sama dengan berkomitmen untuk
mengembangkan inovasi teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI),” ujar Maya.
Implementasi teknologi informasi dalam mendorong Industri 4.0 juga menjadi fokus pemerintah
untuk menarik banyak investasi. Dalam sebuah diskusi bertajuk Sweden-Indonesia Partnership
Week 2021, salah hal utama yang menjadi fokus dalam pengembangan Industri 4.0 adalah
pemanfaatan teknologi 5G yang mulai beroperasi di Indonesia pada 2021 ini.
Kementerian Komunikasi dan Informatika juga mendorong kolaborasi dari penyedia jasa
teknologi 5G serta pelaku industri agar potensi dari implementasi Industri 4.0 bisa berjalan
optimal. Sebab, realisasi investasi di Indonesia pada 2020 lalu berhasil mencapai Rp 272 Triliun
meskipun berada di masa pandemi, atau naik 26% dibanding tahun 2019 yang mencapai Rp 216
Triliun. Hal itu menjadi barometer bahwa implementasi teknologi digital semakin krusial dan
mendapatkan perhatian besar mengingat cepatnya perkembangan teknologi pada beberapa
waktu terakhir.
Direktur Penataan Sumber Daya Kemenkominfo Deni Setiawan mengatakan, dengan
kolaborasi dalam optimalisasi teknologi 5G, angka investasi diharapkan bisa terus tumbuh
sejalan dengan road map Industri 4.0 yang dicanangkan oleh pemerintah. Transformasi digital di
Indonesia juga terus digenjot melalui rencana implementasi teknologi 4G oleh pemerintah di
lebih dari 83 ribu kawasan pedesaan di Indonesia pada 2022.
“Dengan kehadiran teknologi 5G, tentu saja dapat mengakselerasi program yang sudah ada,
karena kunci dalam pengembangan Industri 4.0 ini adalah konektivitasnya. Pemerintah juga akan
fokus pada penguatan regulasi dan kebijakan sehingga tata kelolanya akan menjadi lebih
optimal,” ujar Deni.
Managing Director PT Jababeka Infrastruktur Agung Wicaksono mengatakan, salah satu kunci
dari kemajuan Industri 4.0 adalah implementasi smart industrial estate atau kawasan industri
cerdas, di mana seluruh kebutuhan pelaku industri di suatu kawasan sudah menjadi ekosistem
terpadu. Keberadaan ekosistem digital ini merupakan aspek penting karena dapat menjadi
penghubung dari seluruh pemangku kepentingan Industri 4.0.
“Kawasan industri Jababeka merupakan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara yang terdiri
dari ribuan tenant dan sumber daya yang ada. Kami mendorong perkembangan Industri 4.0 itu
dalam suatu open innovation hub agar inovasi oleh akademisi, pelaku industri, hingga ilmuwan
bisa menghasilkan kolaborasi dalam mewujudkan Industri 4.0,” kata Agung.
Adapun Founder dan CEO Qlue Rama Raditya mengatakan, Qlue berkomitmen untuk
mendorong proses otomasi industri melalui implementasi teknologi artificial intelligence (AI) dan
Internet of Things (IoT). Sejumlah kawasan industri juga sudah memanfaatkan ekosistem
teknologi Qlue dalam mendorong otomasi, transfer data yang cepat, hingga operasional yang
efisien.
Penerapan otomasi dan komputasi cerdas ini tidak hanya masuk ke dalam sektor pengelola
kawasan industri tetapi juga dibutuhkan bagi pengelola kawasan hunian demi mendorong
Industri 4.0. Beberapa pelaku usaha yang sudah mengimplementasikan ekosistem digital Qlue
antara lain Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) dan Lippo Karawaci.
“Kami melihat potensi Industri 4.0 ini sangat besar karena tidak hanya spesifik pada pengelolaan
suatu kawasan industri, tetapi juga sektor usaha yang melibatkan banyak sumber daya dalam
suatu aktivitas. Optimalisasi ekosistem digital menjadi kunci pengembangan Industri 4.0 sejalan
dengan konektivitas yang terus berkembang di Indonesia demi meningkatkan pertumbuhan
ekonomi nasional,” ujar Rama.
**
Tentang Qlue
Didirikan pada 2016 lalu, saat ini Qlue telah menjadi startup teknologi yang menghadirkan solusi kota
pintar paling komprehensif di Indonesia. Dengan misi mempercepat perubahan positif di seluruh dunia,
Qlue membangun platform solusi smart city berbasiskan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI),
Internet of Things (IoT) dan Mobile Workforce. Selama 5 tahun, Qlue menerima berbagai penghargaan,
seperti pemenang Global Smart City oleh World Smart City Organization di London (2018), Best
M-Government Service Award dari World Government Summit di Dubai (2019), Startup of the Year (Asia
Pacific) dari Jumpstart Magazine, Hong Kong (2019), The Best IoT ASEAN dari RiceBowl Startup Awards,
Malaysia (2020), Silver Award pada Open and Inclusive City dari WeGo (2020) dan Socio
Digitechnopreneur Innovation Awards dari Brain Society Center (2021). Selain itu, Qlue juga terpilih dalam
berbagai ajang bergengsi seperti, 200 besar Global Tech Leader 2021 pada ajang The World Technology
Leader Award dan juga masuk dalam 5 besar finalis di kategori infrastruktur transportasi pada IDC Smart
City Asia Pacific Award.
Qlue berkomitmen untuk menerapkan berbagai solusi teknologi kota pintar untuk sektor pemerintah dan
swasta di Indonesia. Solusi Qlue saat ini terdiri dari QlueApp (aplikasi pelaporan warga), QlueVision
(analisis video CCTV berbasis kecerdasan buatan), QlueWork (mobile workforce management),
QlueDashboard (platform visualisasi data), QlueSense (solusi produk berbasis IoT), dan QlueThermal (solusi
pemindai suhu tubuh dan penggunaan masker otomatis). Solusi teknologi Qlue membantu pemerintah dan
swasta dalam pengambilan keputusan berbasis data. Saat ini, Qlue dipercaya oleh lebih dari 70 klien dari
lembaga pemerintah, organisasi bantuan bencana, kota satelit, perusahaan swasta di berbagai industri,
dan agen pemerintah di Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi:
Dimas Siregar
PR and Marketing Communications Manager
PT Qlue Performa Indonesia
dimas@qlue.id