Infinix Mau Gandeng Manufaktur Asal Batam

1479806616

Meski baru menginjak usia 1,5 tahun, smartphone buatan Infinix diklaim populer di Indonesia. Karena permintaan yang cukup tinggi, vendor ponsel asal Hong Kong ini akhirnya berencana untuk menambah mitra perakitan di Indonesia.

Seperti diketahui untuk memenuhi aturan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) ponsel 4G sebesar 25% di tahun 2016 dan 30% di tahun 2017, Infinix menggandeng Haier sebagai mitra perakitan ponselnya. Hanya saja, seiring berjalannya waktu menggunakan satu mitra saja dinilai tak cukup.

“Ada lah mitra kami di Batam. Sudah teken kontrak sih. Tapi belum bisa kami bocorkan.” ujar Anis Thoha Manshur, Digital Marketing Manager Infinix Indonesia kepada detikINET di Conclave, Jakarta, Selasa (22/11/2016).

Namun, bila menyebut Pulau Batam, maka mitra manufaktur yang dimaksud kemungkinan besar adalah PT. Satnusa Persada. Sebagaimana diketahui Satnusa memang kerap dijadikan mitra perakitan oleh sejumlah vendor, baik lokal maupun internasional.

Anis mengatakan alasannya menambah mitra karena permintaan yang cukup tinggi dari konsumen. Dalam waktu enam bulan setelah Infinix menjejakan kakinya di Tanah Air, mereka mengklaim berhasil menjual sekitar 150 ribu unit ponsel melalui channel online.

Berlanjut di tahun 2016, penjualan disebut meningkat. Tapi Anis belum bisa mengatakan berapa unit ponsel yang sudah terjual sepanjang tahun 2016 ini.

Karena butuh produksi ponsel lebih banyak, akhirnya Infinix berencana untuk menggandeng mitra lagi. “Lebih aman saja sih punya dua mitra manufaktur. Soalnya kalau mengandalkan Haier saja tidak cukup. Karena kan mereka juga sibuk merakit ponsel vendor lain,” ujar Anis.