Ambisi Eksploitasi Neraka dalam DOOM

vo6d83fszx

DOOM adalah salah satu franchise game first-person shooter legendaris yang hidup kembali di tahun 2016 ini. Berbeda dengan franchise besar lainnya, game ini tidak dituntut untuk rilis setiap tahunnya. Seri sebelumnya berjudul DOOM 3: BFG Edition, meluncur empat tahun lalu.

Terdapat perbedaan yang cukup jauh jika kita membandingkannya, tetapi saya bisa mengatakan bahwa DOOM merupakan salah game first-person shooter terbaik. Alasan utamanya adalah konsep istimewa alias ciri khas DOOM yang tidak pernah hilang. Berikut ulasan lengkapnya.

Pada dasarnya, DOOM selalu menawarkan cerita tentang manusia yang ingin mengekspoiltasi neraka. Berlatar waktu futuristik, manusia pada saat itu menemukan bahwa neraka memiliki energi tak terhingga yang bisa menopang kehidupan manusia. Sayangnya, kegiatan yang mereka lakukan ini pasti membawa konsekuensi. Membuka pintu neraka sama saja memberikan kesempatan kepada iblis dan makhluk neraka lainnya untuk masuk ke dunia manusia. Manusia membuka gerbang neraka di planet Mars.

Pemain adalah salah satu prajurit marinir luar angkasa, manusia abnormal yang sudah diprediksi oleh pihak lain sebagai orang yang bisa menghalangi rencana eksploitasi ini. Begitu mulai, Anda langsung sadar bahwa sang karakter sangat kuat dan tidak segan-segan untuk melibas semua iblis yang ditemui. Bersama sebuah kecerdasan buatan (AI) Anda harus menutup pintu neraka ini untuk selamanya.

Sebagian gamer masa kini mungkin akan membandingkan DOOM dengan Halo besutan Microsoft. Meskipun sama-sama futuristik, DOOM menawarkan hal yang berbeda, yaitu tidak membuat gamer pusing. Konsep gameplay DOOM 2016 sama persis dengan seri pertama yang meluncur pada tahun 1993, yang mengutamakan kebrutalan di aksi pertempuran melawan iblis.

Dengan teknologi terkini, pihak developer id Software bisa menawarkan nuansa yang lebih baik dan lebih kompleks, tanpa harus membuat gamer repot dengan tujuan utama permainan.

Halo memiliki gaya permainan yang lebih rumit karena membawa pemain menyelesaikan satu misi dalam waktu yang cukup lama. DOOM bisa Anda selesaikan dalam waktu kurang dari 8 jam jika berhasil melumatkan boss yang ada dalam waktu sesingkat mungkin. Namun, jam bermain yang lebih sedikit ini bukan berarti sangat membosankan, meskipun rasa bosan itu muncul ketika melihat beberapa tempat yang terlihat mirip. Berhubung di Mars dan neraka, Anda memang tidak akan melihat banyak hal yang menyenangkan.

Menghajar dan mengalahkan iblis adalah hal yang akan terus dilakukan sampai game ini tamat, dan suasana pertempuran yang intensif membuat DOOM semakin seru. Beberapa efek seperti darah yang dari iblis mungkin akan memberikan kepuasan tersendiri untuk gamer. Alasannya, yang mereka kalahkan adalah iblis, bukan manusia.

Pihak developer juga membuat nuansa tersebut lebih seru dengan memberikan akses untuk penyelesaian serangan dengan senjata jarak jauh dengan pukulan mematikan. Mengalahkan iblis dengan pukulan akan memberikan bonus berupa health point atau peluru.

Grafis yang optimal merupakan kelebihan berikutnya untuk DOOM. Tampilan objek atau nuansa lingkungan mungkin tidak memiliki detail yang lebih baik dari game pesaing seperti Halo. Namun, nuansa neraka yang penuh dengan iblis memang tidak memerlukan detail yang berlebihan, yang penting bisa menggambarkan suasana dengan tepat. Sepanjang permainan Anda akan menemukan beragam simbol iblis yang identik dengan baphomet yang dibingkai dengan bintang terbalik. Sekadar informasi, simbol-simbol ini juga bisa sering Anda temukan pada beberapa band musik Barat aliran black metal, yang mengedepankan tempo cepat dan alur melodi yang tidak biasa.

Game ini telah mendapatkan optimalisasi untuk kartu grafis NVIDIA maupun AMD. DOOM sendiri menggunakan dua versi API grafis, yaitu OpenGL 4.0 dan Vulkan. Anda bisa memilih untuk menggunakan salah satu di antaranya pada menu pengaturan grafis di dalam game. Menariknya, penggunaan keduanya memiliki dampak secara langsung terhadap performa, dan dampaknya cukup besar.

Ketika dimainkan menggunakan Vulkan pada PC dengan prosesor AMD FX-8370 dan kartu grafis Radeon RX 480, DOOM mampu tampil dengan performa yang sangat baik. Dalam game, DOOM tercatat berjalan di 120 hingga 130fps. Hanya pada saat bagian cutscene framerate turun ke angka 60fps, setelah itu framerate kembali naik ke 120fps. Sedangkan ketika menggunakan OpenGL 4.0, performa terlihat turun hingga ke angka 90-100fps.

Vulkan memang sangat berguna bagi game dengan tempo cepat seperti DOOM, karena jika framerate turun hingga di bawah 50 atau 60fps tempo cepat dalam game ini tidak akan terasa. Hal tersebut tentu akan membuat pengalaman bermain game ini menjadi tidak maksimal.

Mode multiplayer pada DOOM sesungguhnya tidak begitu penting, dan ini menurut saya merupakan salah satu kekurangan. Beragam fitur yang tersedia tidak lebih baik dari game pesaing, yang sudah mempunyai mode yang sama dengan gaya permainan yang lebih menarik dan kompetitif. Di sisi lain, multiplayer adalah satu mode yang harus dimiliki game saat ini.

Di sisi lain, satu mode berikutnya, yaitu Editor, memungkinkan pemain menciptakan skenario dan wilayah pertempuran sendiri, termasuk mengatur iblis jenis mana saja yang akan tersedia. Mode ini meningkatkan fleksibilitas permainan dan membuat pemain enggan menghaupus DOOM ketika sudah tamat.

Kesimpulan

DOOM adalah game first-person shooter yang layak dimainkan. Suasana pertempuran melawan iblis yang intensif dan menegangkan, grafis yang optimal, serta gameplay yang tidak kompleks sangat cocok untuk mereka penggemar berat game tembak-menembak.

DOOM memiliki nilai tersendiri untuk mereka yang suka bermain sendiri, dan tidak untuk mereka yang ingin bertempur melawan pemain lain.

Platform: PC, PlayStation 4, Xbox One
Developer: id Software
Publisher: Bethesda Softworks
Tanggal Rilis: 13 Mei 2016
Jenis: FPS
Situs Resmi: doom.com