AMD minggu lalu mulai menyampaikan strategi grafis untuk 2016 yang meliputi pembauran seperti FreeSync via HDMI dan berancana menerapkan dukungan terhadap layar High Dynamic Range (HDR) dan DisplayPort 1.3. AMD juga berniat menyaingi NVIDIA dalam pengembangan software dengan GPUOpen, sebuah inisiatif software open-source yang akan menandingi NVIDIA GameWorks.
Dilihat sekilas, ada perbedaan mendasar di antara keduanya. NVIDIA GameWorks bukanlah open-source, meskipun para pengembang bisa membayar lisensi kode dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Pendekatan NVIDIA selalu menghadirkan middleware libraries mereka sendiri yang siap diintegrasikan ke dalam game, namun hanya dioptimalkan untuk kartu grafis GeForce.
Di sisi lain, AMD secara umum lebih mendukung pengembangan open-source dengan mendorong aksesibilitas dan kolaborasi.
Pendekatan yang dilakukan NVIDIA memang tidak ideal bagi kompetitor – AMD – dan bagi para pengguna yang ingin menjalankan GameWorks tapi tidak memiliki kartu grafis NVIDIA. Untuk game yang mengintegrasikan libraries GameWorks, tidak banyak yang bisa dilakukan AMD untuk mengoptimalkan performa hardware mereka dan harus membuat libraries kustom sendiri.
Itulah yang dilakukan AMD saat ini. GPUOpen dan libraries dilensikan di bawah MIT Open Source License yang artinya benar-benar terbuka. GPUOpen bakal meliputi hal seperti efek visual, utilitas driver, tool troubleshooting, libraries, dan SDK, seluruhnya akan terbuka bagi para pengembang untuk dimodifikasi dan dibagikan.
Implikasinya AMD akan memperoleh keuntungan dari peningkatan jangka panjang. GPUOpen akan tersedia pada portal online dengan tautan untuk membuka konten open-source, blog oleh staf AMD dan penulis tamu, dan penulis teknologi. Kode tersebut juga bisa diakses via GitHub untuk memfasilitasi kolaborasi. Sifat open-source proyek tersebut juga berarti mustahil bagi AMD untuk mengoptimalkan performa game bagi hardware besutannya.
GPUOpen mulai tersedia di Januari 2016 dengan menyediakan seperangkat libraries dan kemampuan awal seperti AOFX, Geometry FX, ShadowFX, dan TressFX 3.0. Tersedia pula LiquidVR SDK, contoh kode DirectX 11 dan 12, serta SDK lainnya.
NVIDIA GameWorks biasanya merupakan bagian dari kesepakatan antara NVIDIA dan penerbit game – misalnya, NVIDIA sepakat untuk membeli dan mendistribusikan sejumlah game dengan kartu grafisnya jika penerbit game menggunakan GameWorks.
Akibatnya, sulit mengukur daya tarik lingkungan pengembangan open-source dibandingkan dengan GameWorks tawaran NVIDIA. Hanya waktu yang bisa menjawab apakah GPUOpen mampu mengungguli GameWorks.