Liputan6.com, Jakarta – VibiClod baru saja mengumumkan telah mendapatkan dua spesialisasi tingkat lanjut untuk Windows Server and SQL Server Migration to Microsoft Azure dan Linux and Open Source Databases Migration to Microsoft Azure.
Dengan kedua spesialisasi tersebut, ViBiCloud menjadi mitra Microsoft di Indonesia yang mendapatkan dua spesialisasi Azure. Dua spesialisasi ini sekaligus menjadi komitmen ViBiCloud untuk memberikan layanan solusi terbai, khususnya dalam migrasi beban kerja spesifik.
“Dengan spesialisasi yang telah kami peroleh, kami dapat memastikan para ahli kami juga terbukti mengikuti standar kelas dunia, dan ini menjadi pembuktian dan komitmen kami terus mendorong percepatan transformasi digital ke Indonesia 4.0,” tutur CEO ViBiCloud, Alfonsus Bram Radityo Nugroho, dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (31/8/2021).
Oleh sebab itu, dengan spesialisasi yang diperoleh ViBiCloud ini dapat membantu organisasi yang ingin melakukan modernisasi aplikasi dan mengambil manfaat penuh dari komputasi cloud.
Terlebih saat ini, organisasi perlu beradaptasi dengan perubahan yang konstan di tengah gelombang transformasi digital. Penggunaan teknologi komputasi cloud juga dapat membuat biaya operasional lebih efisien.
Sebagai informasi, Windows Server and SQL Server Migration to Azure merupakan validasi tingkat lanjut untuk pengetahuan mendalam, pengalaman luas, dan keahlian mitra akan solusi dalam memigrasikan beban kerja berbasis Windows Server termasuk SQL Server ke Azure.
Sementara Linux dan Open Source Databases Migration to Microsoft Azure adalah validasi yang sama untuk pengalaman dan keahlian mitra yang telah terbukti dalam memigrasikan database berbasis Linux maupun Open Source (seperti MySQL dan PostgreSQ) ke Azure.
ViBiCloud Hadirkan Solusi Multi-Cloud Berbasis Microsoft Azure Arc
Sebelumnya, ViBiCloud sebagai salah satu perusahaan penyedia layanan cloud managed baru saja memperkenalkan solusi manajemen platform multi-cloud dan lokal. Solusi ini merupakan bagian dari penawaran hybrid ViBiCloud di Indonesia yang berbasiskan Microsoft Azure Arc.
Microsoft Azure sendiri disebut menawarkan kapabilitas hybrid unik yang memberikan fleksibilitas bagi pelanggan untuk berinovasi, baik di mesin on-premise, di berbagai platform cloud, termasuk di perangkat sendiri.
“Di era digital saat ini, solusi berbasis cloud menjadi salah satu pendorong perusahaan dalam memberikan akses bagi karyawannya bekerja dari jarak jauh, terutama staff pemantau infrastruktur TI,” tutur CEO ViBiCloud Alfonsus Bram dalam keterangan resmi, Senin (8/2/2021).
Solusi cloud juga menjadi salah satu cara terbaik mengurangi biaya operasional perusahaan. Bahkan untuk Azure Arc, Alfonsus menuturkan, sistem ini bisa menjadi jawaban untuk keragaman solusi berbasis cloud yang dimiliki perusahaan.
Soal Azure Arc
“Terlepas dari sistem operasi yang berbeda, cluster Kubernetes dan aplikasi di atasnya, Azure Arc memungkinkan pelanggan memastikan inventaris yang konsisten, manajemen, dan keamanan di lingkungannya,” tutur Chief Partnership Officer Microsoft Indonesia Linda Dwiyanti.
Azure Arc diketahui menerapkan kebijakan yang sama, tapi tidak dengan pengaturan serupa dan berulang pada konfigurasi setiap lingkungan TI. Karenanya, sistem ini mudah mengadopsi standar keamanan global atau kepatuhan, seperti ISO27001, HIPAA, dan FedRAMP.
Sumber: Agustinus Mario Damar | Liputan6.com