- Sebanyak 70% warga Indonesia diprediksi akan tinggal di kawasan perkotaan pada 2045 mendatang
- Implementasi teknologi diperlukan demi mengelola pembangunan kota yang inklusif dan berkelanjutan
Jakarta, 27 Agustus 2021 – Qlue, perusahaan penyedia ekosistem smart city terlengkap di Indonesia, berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan Internet of Things (IoT). Pengembangan teknologi itu dilakukan untuk mendorong sistem pemerintahan yang serba transparan dengan pola kerja yang akuntabel.
Founder dan CEO Qlue Rama Raditya mengatakan, saat ini urbanisasi menjadi salah satu isu penting yang harus dikelola oleh pemerintah. Hal itu tak lepas dari fakta bahwa kini terjadi tren urbanisasi yang tinggi karena makin banyak masyarakat yang lebih memilih tinggal di kawasan perkotaan ketimbang pedesaan. Karena itu, implementasi teknologi dalam aspek manajemen perkotaan bisa menjadi opsi yang baik demi menciptakan pembangunan kota yang berkelanjutan.
“Kolaborasi kami dengan pemerintah DKI Jakarta sudah terbukti memberikan dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat karena penyelesaian pengaduan menjadi lebih efektif. Dengan bantuan teknologi, tata kelola pemerintah menjadi lebih baik sehingga tingkat kepercayaan publik turut meningkat. Dan bagi pemerintah di seluruh dunia, kepercayaan dari masyarakatnya merupakan modal yang sangat kuat dalam menjalankan pembangunan kota,” ujar Rama.
Data BPS menunjukkan pada tahun 2020 sebanyak 56,7% penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan dan diprediksi jumlahnya akan semakin meningkat menjadi 66,6% di tahun 2035. Bank Dunia juga memperkirakan di tahun 2045 sebanyak 220 juta orang atau 70% dari penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan.
Qlue sendiri merupakan bagian dari World Smart Sustainable Cities Organization (WeGO), asosiasi internasional yang terdiri dari pemerintah kota, korporasi, dan institusi-instusi yang berkomitmen pada implementasi transformasi konsep kota pintar.
Di tahun 2020, WeGO memberikan penghargaan Silver Award kepada Qlue yang berkolaborasi dengan Pemerintah DKI Jakarta dalam kategori Open and Inclusive City Award. WeGO juga secara aktif terlibat dalam inisiatif global seperti Smart City Expo World Congress (SCEWC) dan ASEAN Smart City Network. Dalam diskusi virtual bertajuk 4th WeGO Awards: Meet The Winners (Part 1), Qlue bersama pemerintah kota lain seperti Sao Paulo, Brasil dan Mexico City (Meksiko) mempresentasikan kesuksesan project mereka yang diberi penghargaan tahun lalu. Para pembicara juga menekankan pentingnya implementasi teknologi dalam pengelolaan kota.
President Qlue Maya Arvini mengatakan, kolaborasi Qlue dengan Pemerintah DKI Jakarta merupakan hasil komitmen pemerintah dalam memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat. Hal itu muncul karena model pemerintahan yang berjalan ketika itu memiliki sistem birokrasi dinilai yang cukup panjang sehingga berdampak pada lambatnya penyelesaian pengaduan yang disampaikan.
Hasilnya, inisiasi Qlue dalam mendorong Jakarta sebagai smart cIty pada 2014 turut berkontribusi pada pembangunan kota Jakarta yang lebih maju. Qlue mampu menghadirkan teknologi yang mampu membantu pemerintah mendeteksi dan memetakan masalah-masalah di lapangan sehingga pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dan akurat. Ditambah komitmen kuat dari pemerintah, kolaborasi itu mampu menekan titik banjir di Jakarta dari 8.000 titik banjir menjadi 450 titik banjir selama tiga tahun implementasinya. Waktu penyelesaian laporan juga lebih cepat dari 13 hari menjadi 2-3 jam saja.
“Itu berdasarkan data secara empiris yang juga terbukti meningkatkan kepercayaan warga Jakarta terhadap kinerja pemerintah dari 47% menjadi menjadi 60%. Artinya, pemerintah bisa membenahi birokrasi yang selama ini dinilai terlalu panjang dan berbelit-belit dengan pemanfaatan teknologi sehingga pengaduan masyarakat bisa lebih cepat ditangani. Konsep tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel seperti tentu saja yang diharapkan oleh masyarakat agar pembangunan di seluruh Indonesia bisa semakin cepat dan merata,” kata Maya.
Aplikasi pelaporan dari Qlue sendiri sudah dipakai di lebih dari 30 kota dan kabupaten di Indonesia, seperti Kupang (Nusa Tenggara Timur), Makassar (Sulawesi Selatan), Manado, Tomohon, dan Kabupaten Minahasa (Sulawesi Utara), Kabupaten Trenggalek (Jawa Timur), serta Tarakan (Kalimantan Utara).Selain itu, implementasi solusi smart city Qlue saat ini juga tersebar di lebih dari 50 kota lainnya di Indonesia dan Asia-Pasifik.
Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore mengatakan, penggunaan aplikasi Qlue di Kupang, Nusa Tenggara Timur, terinspirasi dari keberhasilan Pemerintah DKI Jakarta dalam merespon pengaduan warga. Hasilnya, pemerintah Kupang kini menjadi lebih responsif terhadap aduan dan keluhan warga sehingga bisa lebih cepat mencari solusinya.
“Kami sangat terbantu dengan teknologi ini karena jadi tahu kebutuhan yang sesungguhnya di lapangan, seperti terkait soal sampah. Dulu Kupang jadi salah satu kota terkotor di Indonesia tapi kondisinya kini sudah sangat jauh lebih bersih dalam kurun waktu satu tahun implementasi Qlue. Karena itu, saya percaya penggunaan teknologi Qlue ini akan ikut membantu pembangunan Kupang di masa depan,” kata Jefri.
Pelaksana Sekretaris Jenderal WeGO Daniel Been mengatakan, saat ini urbanisasi meningkat pesat di hampir seluruh negara di dunia, membawa banyak tantangan bagi pemerintah kota. Penggunaan solusi ICT dan smart city adalah kunci menyelesaikan masalah yang diakibatkan dari peningkatan populasi di kota.
“Proyek yang dilakukan dengan kolaborasi antara Qlue dan Administrator Jakarta pada dasarnya membuktikan hal ini, dan merupakan contoh yang bagus mengenai bagaimana teknologi dapat secara efisien menyelesaikan tantangan perkotaan dan mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Hal tersebut juga merupakan contoh yang sangat baik tentang bagaimana sektor swasta, pemerintah lokal, dan warga semua dapat bekerja sama untuk meningkatkan lingkungan kota bagi semua orang. Melihat keberhasilan solusi Qlue di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia, saya berharap pemerintah daerah belajar darinya dan merekomendasikan penggunaan teknologi pintar mereka untuk menyelesaikan aspek-aspek lain dari berbagai tantangan yang mungkin mereka hadapi juga”, kata Been.
**
Tentang Qlue
Didirikan pada 2016 lalu, saat ini Qlue telah menjadi startup teknologi yang menghadirkan solusi kota pintar paling komprehensif di Indonesia. Dengan misi mempercepat perubahan positif di seluruh dunia, Qlue membangun platform solusi smart city berbasiskan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Internet of Things (IoT) dan Mobile Workforce. Selama 5 tahun, Qlue menerima berbagai penghargaan, seperti pemenang Global Smart City oleh World Smart City Organization di London (2018), Best M-Government Service Award dari World Government Summit di Dubai (2019), Startup of the Year (Asia Pacific) dari Jumpstart Magazine, Hong Kong (2019), The Best IoT ASEAN dari RiceBowl Startup Awards, Malaysia (2020), Silver Award pada Open and Inclusive City dari WeGo (2020) dan Socio Digitechnopreneur Innovation Awards dari Brain Society Center (2021). Selain itu, Qlue juga terpilih dalam berbagai ajang bergengsi seperti, 200 besar Global Tech Leader 2021 pada ajang The World Technology Leader Award dan juga masuk dalam 5 besar finalis di kategori infrastruktur transportasi pada IDC Smart City Asia Pacific Award.
Qlue berkomitmen untuk menerapkan berbagai solusi teknologi kota pintar untuk sektor pemerintah dan swasta di Indonesia. Solusi Qlue saat ini terdiri dari QlueApp (aplikasi pelaporan warga), QlueVision (analisis video CCTV berbasis kecerdasan buatan), QlueWork (mobile workforce management), QlueDashboard (platform visualisasi data), QlueSense (solusi produk berbasis IoT), dan QlueThermal (solusi pemindai suhu tubuh dan penggunaan masker otomatis). Solusi teknologi Qlue membantu pemerintah dan swasta dalam pengambilan keputusan berbasis data. Saat ini, Qlue dipercaya oleh lebih dari 70 klien dari lembaga pemerintah, organisasi bantuan bencana, kota satelit, perusahaan swasta di berbagai industri, dan agen pemerintah di Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi:
Dimas Siregar
PR and Marketing Communications Manager
PT Qlue Performa Indonesia