Vendor ponsel asal China Infinix baru saja merilis dua ponsel cerdas terbaru seri Zero 4. Berbeda dengan sebelumnya, Infinix mulai berani tampil dengan ponsel flagship yang menyasar segmen menengah ke atas.
Harga Infinix Zero 4 dan Zero 4 Plus masing-masing dibanderol Rp3 juta dan Rp3,7 juta berbeda jauh dengan ponsel-ponsel keluaran Infinix sebelumnya. Tercatat hanya seri Zero 3 yang menembus harga Rp2 jutaan, sisanya selalu di bawah angka Rp2 juta.
Menurut Marketing Manager Infinix Anis Thoha Manshur, perubahan tersebut sengaja dilakukan untuk membuat merek Infinix naik kelas. Meski ada anggapan Infinix lebih kuat di segmen menengah ke bawah, hal itu tak menyurutkan niat mereka.
“Memang betul kita berangkat dari middle to low, tapi tidak menutup kemungkinan kita menyasar middle to high,” kata Anis di sela peluncuran Infinix Zero 4 di Jakarta, Rabu (21/12).
Anis melanjutkan, adanya inflasi harga ponsel memaksa mereka untuk sekalian merambah ke segmen yang lebih tinggi. Menurutnya, sulit untuk terus bertahan di satu segmen saja.
“Begini, kan ada inflasi harga ponsel seperti di mobil. Di Infinix, kita meningkatkan level produk dan kualitasnya. Karena ada inflasi kan kita ngga mungkin bertahan di harga itu terus,” terang Anis.
Lagipula kini Infinix yang menggandeng perusahaan manufaktur Sat Nusapersada, guna memenuhi ketentuan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang disyaratkan pemerintah. Itu sebabnya jika dibandingkan harga ponsel Infinix yang dulu, harga Zero 4 mereka jauh lebih tinggi.
“Dulu murah karena belum kena TKDN, sekarang mau ngga mau harus naik.”
Untuk tahun depan, Infinix mengaku masih berusaha memenuhi target 30 persen. Namun Anis yakin dengan adanya pabrik di dalam negeri, pemenuhan komponen lokal bakal lebih mudah.
Saat ini Infinix memiliki produk di empat target pasar yang berbeda. Seri Zero untuk flagship, Hot untuk ponsel ekonomis, Hot Note untuk ponsel berdaya besar, dan Note yang mengedepankan desain.