Mendorong Inovasi pada Dunia Perbankan Asia

Jakarta, 9 Januari 2013 – Krisis keuangan global mendorong munculnya perlambatan pertumbuhan dan bahkan memperlihatkan kemunduran jangka panjang yang mendalam. Memerangi krisis hanya dengan perhitungan-perhitungan keuangan yang membabi buta sangat berpotensi memunculkan bahaya. Mengembalikan profitabilitas akan mewajibkan bank untuk bekerja lebih efektif (untuk membuka sumber pendapatan baru) dan lebih efisien (untuk memotong biaya). Hal ini tidak akan mungkin mempertahankan pertumbuhan yang telah dicapai tanpa adanya perubahan yang radikal dalam kebijakan inovasi. Inovasi mengubah industri dalam beberapa hal mendasar, dan bukti dari masa lalu (Ex: ATM, Kartu Kredit) menunjukkan inovasi teknologi memberdayakan bank untuk memberikan perubahan itu.

“Bank-bank di Asia mencari pendekatan-pendekatan dalam hal adopsi inovasi terbaru – yang kita di SAP sangat sadar tentang hal itu” kata Guruprasad Gaonkar, Head of Financial Services Industry & Solutions, SAP South East Asia. Dengan lebih dari 3700 Bank global sebagai Pelanggan SAP – SAP telah bekerja sangat erat dengan bank-bank di Asia dalam mendorong inovasi perbankan di dunia ini.

Mobile Financial Services: Model bisnis generasi berikutnya bagi bank-bank di Asia

Mobile Financial Services adalah model bisnis yang baru bagi bank. Bank-bank di Asia mulai melihat hal tersebut sebagai solusi potensial dari Mobile, dalam hal mendorong tingkat pemakaian nasabah pada produk/layanan perbankan dan juga menciptakan tingkat pendapatan yang baru dengan mobile financial services. Mobile Financial Services membuka model bisnis terbaru yang meliputi:

  1. Financial Inclusion / Banking the Unbanked – Bank Dutch Bangla (Bangladesh) memanfaatkan peluang dengan mengadopsi pendekatan inovatif menggunakan ponsel untuk mendapatkan penduduk yang belum membuka rekening di bank mereka dan telah terbukti berhasil dengan penambahan lebih dari 1 Juta nasabah baru dan menghasilkan USD55 Juta di deposito sejak diluncurkan 10 bulan lalu. DBBL berencana menambah 10 Juta pelanggan baru pada tahun 2014.
  2. High Street Banking – meningkatkan tingkat kemutakhiran perbankan dengan pelayanan baru yang menciptakan sebuah “kesatuan” keahlian diseluruh jaringan dan perangkat mobile, mendorong pengalaman yang tinggi pada proses pembayaran yang nyaman, pengiriman uang, dan perbankan yang interaktif dimana pun berada. CIMB Niaga (Bank terbesar ke-5 di Indonesia dalam hal aset) telah memulai strategi pemasaran mobile yang lebih luas yang mendorong kemutakhiran para nasabah bank dengan proses pembayaran mobile, pengiriman uang, dan lain-lain.

Memenangkan Perang Bakat pada generasi tenaga kerja Asia terbaru: Membentuk pemimpin masa depan dalam dunia bisnis yang akan datang

Seseorang dapat membuat semua perbedaan dalam sebuah organisasi. Sebuah bank dapat menggali semua potensinya – mendekatkan jarak antara strategi dan implementasinya dan meningkatkan hasil kerja. Generasi pekerja sekarang mulai pensiun dan meninggalkan tempat kerja, dan perusahaan-perusahaan mulai merasa kehilangan jumlah pekerjanya – 47% tenaga kerja mereka pada 2014. Bertahan pada kompetisi ini semakin berat, jadi harus serius dalam manejemen bakat – memanfaatkan teknologi, bersedia mengambil risiko, dan yang paling penting, tahu persis siapa yang Anda inginkan serta yang sudah Anda miliki – adalah kunci untuk mendapatkan orang-orang yang Anda butuhkan untuk berkompetisi, berkembang, dan sukses, sambil masih berusaha untuk mencapai tujuan perusahaan.

Bank Mandiri menyadari bahwa solusi sumber daya manusia (HR) yang berwawasan kedepan memiliki peran yang makin tinggi dalam industri keuangan. Bank ini memakai solusi bisnis berbasis cloud untuk para pekerjanya yang berjumlah lebih dari 29.000 pekerja mencakup transformasi HR, perencanaan kebijakan-kebijakan, dan kerangka budaya organisasi secara menyeluruh. Setelah merasakan dampak yang lebih dari harapan, Bank Mandiri menyatakan bahwa solusi tersebut adalah implementasi yang tercepat dan paling efisien, yang telah mampu mengimplementasikan 9 modul HR dan menyelesaikan pelatihan dari masing-masing modul tersebut kepada seluruh pekerjanya kurang dari 7 bulan.

McKinsey mewawancarai 500 pengguna SuccessFactors di seluruh dunia yang telah menggunakan solusi tersebut (solusi bisnis berbasis cloud untuk Manejemen Sumbed Daya Manusia). Hasilnya adalah dengan memakai solusi SuccessFactors, pendapatan tiap pekerjanya naik 3%, produktivitas naik 5,9%, dan tujuan perusahaan naik 1%.

Dalam konteks perbankan saat ini, sudah jelas ini adalah permulaan dari era baru. Industri perbankan sedang dalam masa transformasi yang besar dan cepat – yang dituntun dan dimungkinkan oleh teknologi. Hal tersebut adalah semua tentang keterbukaan pada ide-ide dan pendekatan baru, dan menggunakan teknologi sebagai sarananya. “Untuk memimpin dalam industri perbankan yang baru, bank diharapkan untuk lebih inovatif dan lebih mendekat pada ekosistem pelayanan keuangan yang lebih luas – hanya SAP yang memiliki skala, cakupan, dan bukti dengan inovasi terbaru mereka pada industri perbankan yang telah diterapkan dengan efektif kepada partner-partnernya,” said Guruprasad Gaonkar, Head of Financial Services Industry & Solutions, SAP South East Asia.