TEMPO.CO, Jakarta – Setelah diperkenalkan pada bulan lalu, Jabra Evolve akhirnya resmi hadir untuk pasar Indonesia mulai 26 November 2014. Jabra Evolve adalah seri pertama headset profesional untuk mendukung komunikasi aktif bagi karyawan perusahaan.
Saat ini desain ruang kantor cenderung terbuka agar terkesan lebih modern. Hanya, dampak negatifnya adalah karyawan menjadi kesulitan untuk berkonsentrasi dalam bekerja lantaran banyaknya gangguan, salah satunya gangguan suara. Ujung-ujungnya, produktivitas mereka menurun.
Menurut studi yang dilakukan Jabra, sekitar 69 persen karyawan mengeluhkan kualitas kerja mereka kian menurun akibat desain kantor yang terbuka itu. Nah, melalui teknologi noise-cancellation, Jabra Evolve hadir untuk meningkatkan produktivitas dengan menawarkan “zona konsentrasi” personal.
“Headset Jabra Evolve menciptakan sebuah zona konsentrasi personal yang lengkap untuk lebih meningkatkan konsentrasi,” kata Ben Samman, Managing Director Jabra untuk ASEAN. “Kami merancang seri Jabra Evolve untuk meningkatkan return of investment.”
Jabra Evolve terdiri atas lima seri headset yang semua dibuat untuk meredam suara dan keramaian, baik di kantor maupun luar kantor. Lima pilihan model tersebut adalah Jabra Evolve 20, 30, 40, 65, dan 80. Harga yang ditawarkan mulai US$ 59 (sekitar Rp 750 ribu) untuk seri Jabra Evolve 20 UC Mono hingga US$ 419 (sekitar Rp 5 juta) untuk seri tertinggi, yakni Jabra Evolve 80 UC Stereo.
Selain untuk meredam kebisingan, headset seri Jabra Evolve juga dilengkapi
dengan fitur untuk memberi indikasi bahwa pengguna tidak ingin diganggu, yakni berupa lampu merah yang menyala. Juga terdapat mikrofon boom-arm yang terintegrasi dengan headset.
Untuk menjaga kenyamanan pengguna agar kuping tak cepat panas, Jabra melakukan penelitian secara intensif. “Karena setiap telinga memiliki karakter berbeda, kami melakukan tes terhadap banyak jenis telinga untuk mendapatkan posisi paling pas,” tutur Wayne Lee, Head of Product Management APAC for Jabra.
Di Indonesia, Jabra Evolve dijual melalui dua distributor, yakni Hadasah dan Astrindo Starvision.
“Kami percaya bahwa headset ini akan menjadi sebuah penawaran inovatif dan unik untuk pasar Indonesia,” ujar Alex Djohan, Channel Sales Manager Jabra Indonesia.
***
sumber:Tempo.co
