AMD memang bisa dibilang sangat sukses dengan kartu grafis Polaris-nya, yaitu seri Radeon RX 400 dan 500.
Meski demikian, dua seri kartu grafis tersebut merupakan produk untuk kelas pemula hingga menengah. Ya, AMD memang belum memiliki kartu grafis kelas atas yang bisa menyaingi kartu grafis NVIDIA GTX 1070 ke atas. Namun semua itu berubah pada hari ini.
Di acara Capsaicin yang digelar bersama dengan SIGGRAPH 2017, AMD akhirnya merilis kartu grafis kelas atas terbarunya untuk kalangan gamer yaitu Radeon RX Vega. Kartu grafis yang sudah ditunggu sejak dua tahun lalu ini tampil dengan arsitektur berbeda dari Polaris.
Vega juga menggunakan teknologi HBM2 (High Bandwidth Memory generasi ke-2) yang diklaim bisa menghasilkan performa lebih baik dari pesaingnya. Namun bagi AMD, Vega merupakan kartu grafis yang hadir untuk memenuhi kebutuhan para enthusiast.
“Vega tampil untuk memenuhi kebtuhan para gamer enthusiast yang menginginkan game berjalan lancar tanpa hambatan di PC-nya. Padahal, game modern saat ini terus berkembang dengan model yang semakin kompleks, wilayah bermain semakin luas, dan grafis yang semakin detail,” ujar Senior Vice President sekaligus Chief Architect, Radeon Technologies Group, Raja Koduri, pada saat gelaran acara Ryzen Threadripper and Vega Tech Day di Los Angeles, Amerika Serikat.
Lalu bagaimana AMD memenuhi “kebutuhan” yang disebutkan tersebut? Jawabannya ada di berbagai inovasi yang dipadankan ke dalam kartu grafis RX Vega.
Selain menggunakan HBM2, Vega juga memiliki sebuah teknologi bernama High Bandwidth Cache Controller (HBCC). Teknologi tersebut membuat waktu untuk membaca aset game menjadi lebih cepat di kartu grafis RX Vega. Dengan demikian, Anda tidak akan mengalami stall saat bermain game atau dengan kata lain game akan berjalan tanpa hambatan.
Vega juga dirancang bukan untuk sekadar bermain game di pengaturan biasa. Kartu grafis ini dikatakan dirancang khusus untuk memainkan game dengan lancar di pengaturan grafis serta resolusi tertinggi. Bahkan saat sesi demo, Vega diperlihatkan bisa menjalankan game Wolfenstein 2 dengan framerate lebih dari 90fps.
AMD memang tidak memberitahu pengaturan grafisnya. Namun dari tampilannya, game tersebut sepertinya berjalan di pengaturan grafis tertinggi menggunakan API Vulkan. Raja Koduri sendiri menjamin kartu grafis ini bisa menjalankan game dengan framerate di atas 60fps pada resolusi 4K, dengan catatan menggunakan komponen PC yang direkomendasikan.
“Kami sudah menguji lebih dari 100 game di resolusi 4K menggunakan Radeon Vega 64, dan semuanya berjalan di atas 60fps,” jelas Koduri.
Ada tiga varian kartu grafis Vega yang dikenalkan AMD kali ini. Pertama adalah Radeon Vega 64 versi watercooled yang merupakan versi tertinggi. Kemudian disusul Radeon Vega 64 aircooled, serta Radeon Vega 56.
Dalam presentasinya, Raja Koduri mengatakan Radeon RX Vega 64 bakal bersaing langsung dengan NVIDIA GeForce GTX 1080. Sementara Radeon RX Vega 56 akan berhadapan dengan GTX 1070. Tentu saja kehadiran Vega akan membuat persaingan pasar kartu grafis kian memanas.
Jika klaim AMD benar dan Vega bisa menang bersaing dengan GTX 1080, tidak menutup kemungkinan kartu grafis ini bakal jadi incaran untuk pengguna kelas atas.