Perusahaan riset Gartner memprediksi, lebih dari US$ 440 miliar atau sekitar Rp 5.800 triliun akan digunakan untuk Internet of Things (IoT) pada 2020 di semua industri. Pada tahun itu pula akan ada lebih dari 21 miliar sensor-sensor IoT yang terhubung.
Untuk memenuhi pasar tersebut Hitachi meluncurkan Vantara, sebuah entitas bisnis baru untuk memaksimalkan portofolio inovasi yang luas, pengembangan, dan keahlian di seluruh perusahaan Hitachi Group untuk memberikan solusi-solusi berbasis data bagi perusahaan komersial dan industri.
Hitachi Vantara akan memanfaatkan bisnis, manusia, dan mesin data di seluruh lingkungan operational technology (OT) dan information technology (IT) untuk membangun solusi berbasis data yang komprehensif. Pelanggan akan dapat mengelola, menyimpan, mengatur, memadukan, menganalisis, dan memvisualisasikan data. Kemudian mengambil tindakan berdasarkan kajian yang ada.
Perusahaan akan fokus untuk melayani perusahaan Global Fortune 1000 dengan produk pengelolaan data, infrastruktur, konten, dan analisis terbaik di kelasnya. Ditambah solusi IoT untuk sejumlah industri termasuk layanan keuangan, asuransi, pemerintahan, industri/manufaktur, telekomunikasi, dan transportasi.
“Tidak ada perusahaan lain yang menyatukan lebih dari satu abad keahlian teknologi operasional dengan teknologi informasi yang terpercaya di lingkungan industri yang paling menuntut permintaan di dunia,” kata CEO Hitachi Vantara, Ryuichi Otsuki melalui keterangan resminya, Minggu (24/9/2017).
Otsuki menyebut, Vantara memanfaatkan kombinasi unik dengan menciptakan solusi yang memenuhi kebutuhan dunia yang semakin terkoneksi.
Vatara merupakan kesatuan dari Hitachi Data Systems, Hitachi Insight Group, dan Pentaho ke dalam satu kesatuan bisnis terintegrasi, untuk mempergunakan kemampuan inovasi sosial Hitachi baik dalam OT maupun IT.