Perusahaan berbasis teknologi dan media asal Tiongkok, Baidu, baru saja ditetapkan menjadi salah satu mitra Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia untuk meningkatkan edukasi mengenai pariwasata Indonesia pada masyararakat Tiongkok.
Kerja sama ini penting sebab minat wisatawan Tiongkok yang mengujungi Indonesia masih rendah. Sementara, jumlah wisatawan Tiongkok yang bepergian dan berbelanja ke luar negeri menduduki peringkat teratas di dunia.
Untuk itu, bentuk kemitraan ini diharapkan dapat menggenjot jumlah wisatawan asal Tiongkok yang datang ke Indonesia. Nantinya, lewat kerja sama ini Baidu dapat memberikan informasi dan edukasi tentang keindahan Indonesia di Tiongkok.
“Bagi Indonesia, tingginya minat masyarakat Tiongkok untuk melakukan perjalanan ke luar negeri merupakan potensi yang harus digarap secara stategis,” ujar Menteri Pariwasata Republik Indonesia Arief Yahya, dalam pernyataan resmi yang diterima Tim Tekno Liputan6.com, Kamis (25/2/2016).
Pemerintah sendiri menargetkan dapat mendatangkan 10 juta wisatawan Tiongkok di tahun 2019. Dan, melalui kerja sama ini target itu diharapkan dapat terealisasi atau tidak menutup kemungkinan akan melampaui target tersebut.
Kemenpar memilih Baidu setelah melihat profil rata-rata wisatawan Tiongkok yang berusia di bawah 45 tahun. Dan, kebanyakan wisatawan tersebut menjadikan informasi online sebagai referensi utama ketika menentukan desitinasi wisata.
Tak hanya itu, kepemimpinan layanan Baidu di Tiongkok juga menjadi faktor utama Kemenpar membangun bentuk kemitraan ini.
Sebagai informasi, di tahun 2015 jumlah wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia sendiri mencapai 1,1 juta orang. Namun, jumlah tersebut memang jauh dari jumlah wisatawan Tiongkok yang bepergian ke luar negeri di tahun tersebut, yakni lebih dari 100 juta orang.