KARTASURA – Peluang berkarier menjadi animator di Indonesia terbuka lebar bagi siswa lulusan SMA/SMK. Tapi disayangkan selama beberapa tahun ini, sekolah belum serius dalam mencetak ahli animasi.
Demikian dikatakan Channel Sales Manager AMD Indonesia Frankie Widjaja saat pelatihan dasar membuat animasi di ruang multimedia SMA 1 Kartasura, Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (12/3).
Menurut Frankie, pihaknya mendorong siswa yang berminat dalam bidang animasi dan diharapkan pihak sekolah menggenjot bakat siswa itu. ”Kebutuhan untuk animator itu melimpah,” katanya.
Menyalurkan
AMD Indonesia siap membantu sekolah, termasuk di Kota Makmur, untuk mendampingi siswa dalam pelatihan seperti yang dilakukan di SMA 1 Kartasura. Tidak hanya dalam bantuan perangkat lunak, namun juga menyalurkan ahli-ahli animasi ke perusahaan yang membutuhkan.
”Soal pendampingan kami siap dan harus diakui dunia animasi di Indonesia tertinggal dari luar negeri, maka kami ingin menggenjot kemampuan siswa dalam bidang animasi,” ujar dia.
Ketua Anima Solo Doni Purwo Sulistyo menerangkan, selama ini kurikulum yang diberikan kurang sesuai. Dia yang mempunyai anggota aktif animator 20 orang itu berharap kurikulum yang memuat bidang animasi di SMK/SMA disempurnakan.
Pasalnya, selama ini, daya serap tenaga kerja sebagai animator dari lulusan SMA/- SMK masih minim. ”Soalnya hanya berkiblat pada teori. Tidak melihat peluang yang dibutuhkan perusahaan. Padahal, peluang sangat besar.
Pada film Adit Sopo Jarwo, ada orang dari Solo Raya yang berkontribusi menjadi animator,” katanya. Salah satu peserta pelatihan, Alvido Frian (16), mengapresiasi pelatihan tersebut. Siswa kelas II IPS 3 itu berharap pelatihan pembuatan animasi rutin digelar.***
sumber: suaramerdeka.com