Ketika Komersialitas Mengungguli Inovasi
Pameran komputer terbesar se-Indonesia kembali digelar. Indocomtech, yang digelar dari tanggal 2 hingga 6 November 2011, di Jakarta Convention Center, menyuguhkan berbagai macam produk terbaru dari para developer IT. Sebut saja Acer, yang menghadirkan produk anyar bertajuk Ultrabook Series. Acer Aspire S3 adalah notebook yang super tipis (ketebalan hanya 13 milimeter), namun dilengkapi dengan spesifikasi yang cukup tangguh. Ultrabook yang dibekali dengan Intel® Core™ i5-2467M processor berkecepatan 1.60GHz dan juga RAM DDR3 4GB serta ruang simpan yang cukup lapang sebesar 320 GB. Sedangkan untuk tampilan grafisnya, Intel HD Graphics 3000 sudah bisa menangani gambar berformat High Definition di layarnya yang berukuran diagonal 13,3 inci dengan resolusi 1.366 x 768 pixel. Ultrabook Aspire S3 adalah senjata Acer dalam meraih pelanggan dan bersaing dengan pesaingnya sepeti Samsung dengan notebook 9 Series atau Apple dengan MacBook Air.
Selain itu hadir pula beberapa produk yang juga menarik perhatian pelanggan. Lenovo IdealPad S250, notebook yang mengusung processor AMD Dual Core E-350 yang memiliki teknologi APU (Accelerated Processing Unit), yang merupakan penggabungan chip processor dengan chip grafis sehingga mempercepat proses komputasi dan menghemat energi yang diperlukan untuk mengoperasikan sebuah notebook. Ada pula Nexian Genius A7500, tablet keluaran Nexian yang menggunakan Android 2.2 Froyo sebagai sistem operasinya serta memiliki layar 7 inci, processor Qualcomm 600 MHz dan mendukung jaringan 3.5G HSPA (WCDMA). Nexian Genius A7500 dapat menjadi alternatif bagi mereka yang ingin memiliki sebuah tablet dengan harga terjangkau (Rp.2.999.000), namun dengan kualitas yang mumpuni.
Salah satu daya tarik lainnya di event Indocomtech ini adalah Jakarta Game Show 2011, yang menyuguhkan mulai dari kompetisi berbagai macam game, misalnya Pump It Up, Pro Evolution Soccer 2012, dan King of Fighters XIII, juga diisi dengan berbagai macam demo game dari developer game. Sebut saja misalnya Prodigy Infinitech yang menyelenggarakan kompetisi Legend of 3 Kingdom, sebuah game MMORPG (Massively Multiplayer Online Role Playing Game) yang mengambil latar belakang sejarah Cina pada dinasti Han. Ada pula bebagai macam demo game anyar untuk Playstation 3 dari Sony seperti Uncharted 3 : Drake’s Deception, Tekken 6 : Bloodline Rebellion, Resistance 3, serta FIFA 12.
Dari berbagai macam produk yang ditawarkan, timbul berbagai pertanyaan. Apa yang berbeda dari Indocomtech tahun ini? Apakah produk-produk baru yang ditawarkan oleh produsen? Apa teknologi terbaru di dunia TI saat ini? Pertanyaan terakhir ini menjadi perhatian saya. Sebuah ajang teknologi informasi terbesar se-Indonesia, namun sedikit sekali saya melihat produsen-produsen TI yang menyuguhkan teknologi terbaru yang berbeda. Sedikit sekali diferensiasi dari setiap produk yang ditawarkan. Para produsen menggaet banyak pelanggan dengan berbagai macam promosi dan paket penjualan dengan harga, yang bisa dibilang, tidak jauh berbeda dengan harga di luar pameran. Jadi apa bedanya belanja di pameran ini dengan belanja produk TI di mal-mal seperti Mangga Dua?
Walaupun keduanya serupa tapi tak sama, kehadiran Indocomtech selalu saja ditunggu dan tak pernah sepi dari pengunjung dan pembeli. Karena disini mereka memiliki kemudahan yaitu One Stop Access. Bagi pelanggan awam, mereka tak perlu lagi susah-susah ke tempat lain untuk mencari tahu produk yang terbaik untuk mereka. Di Indocomtech mereka tinggal memilih barang mana yang mereka mau, cocok dengan harganya, dan mereka akan membelinya. Dari sinilah para produsen mendapatkan lebih banyak keuntungan. Komersialitas menjadi sebuah urgensi yang lebih dulu diutamakan dibanding dari kemajuan inovasi teknologi. Sekedar saran dari saya, seorang penikmat TI, ajang sebesar Indocomtech untuk kedepannya dapat lebih menonjolkan aspek inovasi dan kreasi terbaru dari pada produsen TI ketimbang hanya sekedar jadi ajang jualan semata. Karena dengan itu, para konsumen juga semakin teredukasi dan dapat mengikuti perkembangan dunia TI secara global. Dan dengan demikian maka semakin banyak pula masyarakat Indonesia yang melek akan teknologi dan dapat memunculkan lebih banyak lagi kreasi-kreasi yang bisa diciptakan oleh anak bangsa.
By : Gio
=============================================================================================
Indocomtech 2011 dan Angan-angan Teknologi Hijau
Mendung menyelimuti Jakarta saat kami beranjak dari kantor menuju pusat Jakarta. Hari ini merupakan hari yang cukup istimewa bagi karyawan Unicomm karena kami diberi kesempatan untuk mengunjungi pameran IT terbesar di Jakarta, Indocomtech.
Waktu menunjukkan tepat pukul 2 siang saat mobil yang kami tumpangi sampai di pintu utama JCC, Senayan. Disertai dengan segala keriuhan para pengunjung, masing-masing membawa harapannya untuk menemukan pengalaman baru mengunjungi sebuah pameran IT.
Petualangan pun dimulai.
Sebanyak kurang lebih 300 pengusaha turut berpartisipasi dalam pameran Indocomtech yang tahun ini mengusung tema “See How I.T. Goes.” Sebuah tema yang bermaksud untuk mengedukasi dan memberitahu konsumen Indonesia mengenai perkembangan teknologi terbaru, yang sesuai dengan kebutuhan baik personal maupun perusahaan. Dengan kata lain, IT baru bermanfaat jika berguna bagi kehidupan manusia, dan manfaat tersebut didapat dari edukasi dan pengenalan teknologi.
Pertanyaan yang kemudian terlintas di benak saya adalah: bagaimana cara mengedukasi konsumen di tempat yang sedemikian ramai dalam waktu yang sedemikian singkat ? Belum lagi ditambah suara MC lewat pengeras suara dari booth yang sedang mengadakan games/ undian, ataupun suara musik dari speaker dengan suara yang diatas rata-rata. Hmmm… sepertinya ini akan menjadi sebuah tantangan yang cukup besar.
Dimulai dari dari pintu masuk utama, rombongan kami berkeliling memasuki area Cendrawasih Hall dan Hall A. Booth-booth yang ada di ruangan ini didominasi brand-brand ternama seperti Acer, Microsoft, Fujitsu, Asus, Epson, dan lainnya. Rata-rata area booth di ruang pertama ini cukup besar dan mencolok dengan berbagai produk yang dapat dicoba ditempat. Melewati gang sempit yang penuh sesak dengan manusia, kami menemukan Hall B , area Mangga Dua & Harco Mangga Dua. Ruangan ini rata-rata dipenuhi oleh tenant-tenant yang kecil, sehingga tampak penuh sesak. Barang yang dijual kebanyakan adalah asesoris dengan harga miring seperti: usb, tetikus, tempat handphone, tempat laptop, kabel usb, dan lain sebagainya. Tidak heran, banyak pengunjung yang tumpah ruah di area ini. Berbagai model dan merk usb dan tetikus pun sukses dilirik pembeli wanita yang notabene selama ini kurang diasosiasikan dengan IT. Setelah berputar kembali ke arah Cendrawasih Hall, disebelah kanan ruangan kami menemukan Main Lobby. Di ruangan ini kami langsung disambut oleh sebuah booth Apple yang mencolok dengan berbagai promo menarik yang ditawarkan, termasuk asesoris iPhone 3G dengan harga Rp. 10.000 saja ! Betapa tidak kemudian semua orang berebut mengambil beberapa asesoris yang cocok dengan selera masing-masing.
Tema workshop yang diselenggarakan di pameran ini cukup menarik untuk diperbincangkan, “Green ICT” atau dalam bahasa Indonesianya: Teknologi Hijau, yang merupakan rangkaian upaya menyelamatkan bumi dari berbagai ancaman perusakan lingkungan dan pemanasan global melalui penggunaan teknologi komunikasi dan informasi yang ramah lingkungan dan hemat energi. Meskipun tidak sempat mengikuti workshop tersebut, saya tertarik untuk membahasnya dimana visi di balik tema workshop Green ICTnampaknya harus terus disosialisasikan dan diimplementasikan mulai dari hal-hal yang sederhana, karena jika tidak, maka teknologi hijau yang sedang digembar gemborkan hanya akan menjadi slogan semata.
Sebagai contoh sederhana, saya mengamati banyaknya brosur yang dibagikan selama pameran Indocomtech. Ironisnya mungkin ada beberapa brosur yang menawarkan produk IT yang ramah lingkungan, sementara pencetakan brosur yang terlalu banyak secara tidak langsung mengancam kelestarian sumber daya alam kita. Terlebih jika sebagian besar dari brosur tersebut hanya akan dibuang si penerima tanpa sempat dibaca. Sudah saatnya pameran IT terbesar di Indonesia tidak hanya sekedar memperbincangkan tema Teknologi Hijau, namun mengaplikasikannya ke dalam pameran itu sendiri, sehingga pengunjung yang datang tidak hanya sekedar melihat teknologi canggih yang ditawarkan, namun juga ikut merasakan langsung.
Salah satu solusi penghematan yang dapat dilakukan panitia penyelenggara adalah dengan mengganti tiket masuk yang berupa sobekan kertas menjadi cap di tangan misalnya. Untuk mengganti sebagian besar brosur yang kemungkinan terbuang, panitia dapat menempatkan perangkat layar sentuh yang dapat memberikan informasi lengkap mengenai seluk beluk pameran dan semua produk yang ditawarkan beserta harga masing-masing produk. Para pengunjung yang berminat dapat mengakses perangkat tersebut dan mencari tahu semua informasi tentang produk yang mereka inginkan. Selain itu, dapat juga dibuatkan aplikasi Indocomtech 2011 bagi mereka yang tidak sempat datang ke pameran atau tidak sempat mendapat kesempatan menggunakan perangkat layar sentuh. Tentu saja syaratnya adalah memiliki perangkat mobile dengan teknologi pendukung, dimana aplikasi Indocomtech 2011 dapat diunduh melalui perangkat mobile mereka masing-masing. Aplikasi tersebut harus berisi segala informasi mengenai pameran, seluk beluk pameran, produk yang ditawarkan, beserta harga jualnya. Mereka yang telah mengunggah aplikasi tersebut dapat secara tidak langsung “datang” ke pameran melalui dunia maya. Hal ini tentu saja menjadi lebih efisien dan efektif. Jika mereka tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan, maka dengan mudah mereka dapat bertransaksi secara online melalui perangkat mobile mereka masing-masing.
Hari beranjak sore, mendung di Jakarta seakan mau pecah. Sudah saatnya beranjak dari JCC dan menyudahi lamunan tentang teknologi masa depan. Sebuah teknologi yang cinta bumi. Sebuah teknologi yang juga ramah terhadap penghuninya. Jika setiap tahunnya Indocomtech menawarkan sesuatu yang baru – yang mengajak masyarakat Indonesia untuk merasakan teknologi itu sendiri, maka bukan suatu yang mustahil jika Indocomtech akan jadi ajang pameran IT yang sangat menarik dan dinanti-nanti di Indonesia, bahkan di mancanegara. Dimulai dari sini. Dari tulisan mengenai angan-angan ini.
By : Nila
=============================================================================================
Magnet Indocomtech Masih Sangat Kuat Bagi Jakarta
Acara pameran IT terbesar di Indonesia, Indocomtech, kembali digelar untuk ke-19 kalinya. Pameran yang berlangsung selama lima hari ini dimulai pada tanggal 2 November dan berakhir pada tanggal 6 November 2011. Temanya kali ini adalah “See How IT Goes”. Sebuah tema yang sederhana, tetapi sangat mencerminkan peran Indocomtech bagi para pengunjungnya.
Pameran ini diadakan setiap tahun, namun daya tariknya bagi masyarakat Jakarta malah semakin kuat setiap tahunnya. Tidak hanya di akhir pekan, tetapi juga pada hari kerja, pameran Indocomtech selalu dipenuhi pengunjung. Masyarakat Jakarta yang semakin melek IT, dan tingkat penggunaan IT yang meningkat di Jakarta menjadi alasan mengapa pameran seperti ini perlu dilaksanakan. Dunia IT adalah suatu dunia yang sangat dinamis. Setiap tahunnya pasti terjadi perubahan-perubahan yang perlu diikuti oleh masyarakat, agar mereka tidak tertinggal di belakang.
Salah satu perkembangan IT yang menarik untuk disimak pada pagelaran Indocomtech tahun ini adalah munculnya banyak produk hemat energi dan mendukung green life yang selama ini gencar dikampanyekan di banyak negara. Banyak produk-produk laptop terkenal yang berlomba-lomba memamerkan laptop dengan ketahanan baterai di atas 10, bahkan 15 jam. Salah satunya adalah Fujitsu seri Lifebook, yang memiliki ketahan baterai selama 18 jam. Sony Vaio yang menggunakan huruf sebagai nama serinya, memiliki laptop seri J dan Z yang walaupun tidak selama Fujitsu, tetapi memiliki ketahan baterai yang terbilang hebat, yaitu 13 jam. Banyaknya produk laptop yang memiliki ketahan baterai yang lama akan berdampak positif terhadap pemakaian listrik yang digunakan untuk mengisi ulang baterai tersebut.
Namun konsep hemat energi ternyata tidak hanya dapat diwujudkan dengan menggunakan teknologi hemat baterai. Ada juga produk laptop yang memiliki layar yang peka dengan intensitas cahaya di sekitarnya. Intensitas cahaya yang dikeluarkan monitor akan disesuaikan dengan keadaan cahaya di lingkungan sekitarnya. Bagi mereka yang memperhatikan berbagai isu atau malah berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan green life, produk-produk tersebut tentu saja akan menjadi daya tarik tersendiri.
Daya tarik terbesar dari Indocomtech adalah banyaknya diskon dan promo yang ditawarkan oleh sekitar 250 vendor partisipan. Sudah bukan hal baru lagi, kalau di setiap penyelenggaraannya, pengunjung berharap akan melihat promo menarik atau diskon dari produk yang diincarnya. Karena itu peserta akan berlomba untuk memuaskan keinginan pengunjung tersebut. Mulai dari toko-toko kecil yang biasa beroperasi di Mangga Dua, sampai perusahaan-perusahaan produsen barang-barang IT yang sudah terkenal, akan memasang harga lebih murah pada saat pameran. Saat inilah pengunjung dapat melengkapi keperluan mereka dengan budget yang lebih rendah.
Pertama kali memasuki area pameran dari lobi utama, kita akan langsung disambut oleh booth besar dari HP. HP menawarkan promo dan hadiah-hadiah menarik kepada para pembeli. Harga tinta HP yang ditawarkan sedikit lebih rendah dari harga pasarnya, tetapi pembeli diminta untuk memasukkan kartu nama mereka ke dalam sebuah kotak untuk diundi. Selain itu, HP mengadakan promo tukar tambah printer HP. Pengunjung yang memiliki printer HP di rumah atau kantornya, dapat menukar printer tersebut dengan printer HP baru dengan harga yang lebih murah dari harga pasarnya. HP juga tidak akan mempermasalahkan keadaan printer lama pengunjung. Seberapa rusak pun printer lama yang dibawa, HP menjanjikan selisih harga tukar tambah yang rendah. HP juga memakai jasa seorang MC untuk menarik perhatian pengunjung dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan random yang mudah dijawab, dan memberikan hadiah kepada mereka yang berhasil menjawab pertanyaan tersebut.
Promo menarik lainnya disediakan oleh para produsen tablet. Minat masyarakat terhadap produk tablet saat ini semakin meningkat, dilihat dari jumlah penjualan tablet yang naik. Hal ini mendorong produsen laptop atau notebook untuk mengeluarkan produk tablet mereka. Persaingan produk tablet dari berbagai macam merek pun semakin ketat. Begitu pula di Indocomtech. Selain memasang harga yang lebih murah, kebanyakan tablet yang dijual juga memberikan modem dan internet gratis kepada pembelinya. Contohnya Axioo PicoPad QGN655 yang berhadiah gratis internet dari Three selama 3 bulan ataupun Samsung Galaxy Tab yang memberikan paket data XL gratis selama 3 bulan.
By : Legayanti